Kepemimpinan Wasit Firman Tantu Dianggap Ambil Keputusan Keliru, Tim Marhoten Kulaba Layangkan Protes
Senjakota, Ternate- Pertandingan semifinal Turnamen Takome Cup II di Lapangan Tolire Ma Jang diwarnai kontroversi panas. Tim Marhoten Kulaba melayangkan protes keras terhadap wasit Firman Tantu yang dianggap membuat keputusan keliru dan merugikan tim mereka.
Insiden terjadi pada menit ke-20 babak kedua. Tendangan keras Opo (12) mengenai paha Julfin Jamrud (9) ketika berada di dalam kotak penalti. Namun, wasit justru menganggapnya sebagai handball dan tanpa ragu menunjuk titik putih. Keputusan tersebut sontak menuai protes dari pemain dan tim Marhoten Kulaba.
Eksekusi penalti yang diambil oleh pemain Jole Majiko Dufa-Dufa, Sut Ramos, berbuah gol yang mengubah kedudukan menjadi 1-0. Skor inilah yang akhirnya bertahan hingga pertandingan berakhir.
Manajer Tim Marhoten Kulaba, Alfian Logah, mengaku sangat kecewa dengan keputusan wasit tersebut. Ia menilai keputusan wasit sangat tidak profesional dan merusak sportivitas.
“Kalah menang itu hal biasa, tapi jangan sampai pertandingan jadi tercoreng hanya karena keputusan wasit yang tidak sportif. Bola jelas mengenai paha, bukan tangan. Kami punya bukti foto dan video. Sangat disesalkan wasit tidak melihat dengan jelas,” tegas Alfian, Kamis, 18 September 2025.
Menurutnya, pihak panitia sudah dikoordinasikan mengenai insiden ini dan berjanji akan melaporkan masalah tersebut ke pihak terkait. Namun, Marhoten Kulaba tetap mendesak agar pihak pengawas pertandingan segera turun tangan untuk mengevaluasi perangkat pertandingan.
“Kami minta wasit ini dicopot. Hal yang bukan pelanggaran dijadikan pelanggaran, lalu berbuah penalti yang menentukan hasil. Keputusan seperti ini bukan hanya merugikan tim kami, tapi juga merusak kepercayaan publik terhadap jalannya turnamen,” pungkas Alfian dengan nada kecewa. (red)



Tinggalkan Balasan