PAD Kota Ternate Tersendat, Retribusi ‘Jongkok’ Hingga Pajak MBLB Jauh dari Target

Senjakota,- Laporan realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Ternate hingga 6 Oktober 2025 menunjukkan kinerja yang memprihatinkan di sejumlah sektor.

Data dari Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Ternate mengungkap bahwa beberapa jenis retribusi bahkan mencatatkan angka nol rupiah, sementara target dari sektor pajak Material Bukan Logam dan Batuan (MBLB) juga jauh dari harapan.

Beberapa sektor dengan realisasi terendah antara lain:

– Retribusi Pelayanan Penyeberangan Orang atau Barang dengan Menggunakan Kendaraan di Atas Air: Rp 0 (0% dari target Rp 100.000.000)

– Retribusi Penjualan Hasil Produksi Usaha Pemerintah Daerah: Rp 0 (0% dari target Rp 50.000.000)

– Retribusi Penggunaan Tenaga Kerja Asing: Rp 0 (0% dari target Rp 50.000.000)

– Hasil Penjualan BMD yang Tidak Dipisahkan: Rp 0 (0% dari target Rp 300.000.000,00)

– Hasil Pemanfaatan BMD yang Tidak Dipisahkan: Rp 0 (0% dari target Rp 10.000.000.000,00)

– Pajak Sarang Burung Walet: Rp 0

– Pajak MBLB (Material Bukan Logam dan Batuan): Rp 700.074.961 (38,89% dari target Rp 1.800.000.000)

– Retribusi Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum: Rp 782.158.000 (15,64% dari target Rp 5.000.000.000)

– Retribusi Pemanfaatan Aset Daerah/Optimalisasi Aset Daerah: Rp 635.410.497 (9,08% dari target Rp 7.000.000.000)

– Retribusi Pelayanan Tempat Rekreasi, Pariwisata & Olahraga: Rp 193.716.000 (25,83% dari target Rp 750.000.000)

– Retribusi Persetujuan Bangun Gedung: Rp 503.801.260 (25,19% dari target Rp 2.000.000.000)

– Retribusi Pelayanan Rumah Potong Hewan: Rp 117.049.000 (46,82% dari target Rp 250.000.000)

– Retribusi Pelayanan Jasa Kepelabuhanan: Rp 289.223.400 (82,64% dari target Rp 350.000.000)

– Retribusi Pelayanan Kebersihan: Rp 4.636.026.600 (66,23% dari target Rp 7.000.000.000)

– Retribusi Penyediaan Tempat Kegiatan Usaha Pasar Grosir/Pertokoan: Rp 7.461.045.761 (51,46% dari target Rp 14.500.000.000)

– Pajak Air Tanah: Rp 611.650.725 (76,46% dari target Rp 800.000.000)

Sektor Unggulan dan Penopang PAD

Di sisi lain, beberapa sektor mampu menunjukkan kinerja positif dan menjadi penopang utama PAD Kota Ternate, di antaranya:

– OPSI PKB: Rp 6.442.679.417 (99,12% dari target Rp 6.500.000.000)

– Pajak Jasa Kesenian dan Hiburan: Rp 3.011.892.099 (91,18% dari target Rp 3.500.000.000)

– Pajak Reklame: Rp 2.735.298.041 (91,18% dari target Rp 3.000.000.000)

– Pendapatan dari Pengembalian: Rp 2.272.373.314,24 (90,89% dari target Rp 2.500.000.000,00)

– Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2): Rp 7.457.726.299 (93,22% dari target Rp 8.000.000.000)

– Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) Makan dan Minum: Rp 14.408.649.186 (80,05% dari target Rp 18.000.000.000)

– Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) – Tenaga Listrik: Rp 20.172.208.508 (80,64% dari target Rp 27.618.000.000)

– Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) – Jasa Perhotelan: Rp 5.241.699.762 (80,64% dari target Rp 6.500.000.000)

– Retribusi Pelayanan Pasar: Rp 296.348.320 (148,17% dari target Rp 200.000.000)

– Retribusi Pelayanan Kesehatan: Rp 500.408.861 (166,80% dari target Rp 300.000.000)

– OPSI BBN-KB: Rp 6.867.944.697 (105,66% dari target Rp 6.500.000.000)

– Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD: Rp 3.810.504.754,49 (108,87% dari target Rp 3.500.000.000)

– BPHTB: Rp 6.486.418.306 (108,11% dari target Rp 6.000.000.000)

Secara keseluruhan, realisasi PAD Kota Ternate hingga 6 Oktober 2025 mencapai 66,70% atau sebesar Rp 96,590 triliun dari target Rp 144,818 triliun.

Dengan masih banyaknya sektor yang belum mencapai target, Pemkot Ternate dituntut untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh dan mengambil langkah-langkah strategis. Optimalisasi potensi PAD di sektor-sektor yang masih tertinggal menjadi kunci untuk meningkatkan kemandirian fiskal daerah.