Pasokan Air Macet, Warga Dufa-Dufa Keluhkan Respons Perumda Ake Gaale yang Lambat Bertindak

Ilham Senja senjakota.com
Perumda Air Minum Ake Gaale. (Istimewa)

Senjakota- Warga di sejumlah RT di Kelurahan Dufa-Dufa, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara, mengeluhkan gangguan pasokan air bersih dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Ake Gaale. Keluhan ini terutama dirasakan oleh warga yang berada di RT 03/RW 01.

Saiful, salah seorang warga Dufa-Dufa, mengungkapkan bahwa di lingkungannya, pasokan air bersih sudah terhenti selama beberapa hari terakhir.

“Di RT 03/RW 01, air sudah tidak mengalir. Kalaupun mengalir, itu terjadi pada tengah malam antara pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari, dan hanya menetes selama satu jam,” ujarnya saat ditemui pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Kondisi ini, menurut Saiful, sangat menyulitkan karena rumahnya tidak memiliki bak penampung air. Ia harus mengeluarkan biaya Rp 30.000 per hari untuk membeli air galon guna memenuhi kebutuhan rumah tangga.

“Kita mau minum, mandi, mencuci, bahkan mengambil air wudu saja susah kalau kondisi airnya seperti ini,” katanya dengan nada kesal.

Saiful menambahkan, masalah ini sudah berulang kali dilaporkan ke bagian pengaduan Perumda Ake Gaale, namun belum ada respons yang memadai.

“Kita sudah lapor berulang kali, tapi pihak Perumda hanya datang mengecek, lalu pergi tanpa memberikan kejelasan atau solusi,” imbuhnya.

Kadafi, warga RT 06/RW 01 lainnya, juga menyampaikan keluhan serupa. Ia mengatakan bahwa di lingkungannya, air sudah tidak mengalir selama empat hari terakhir.

“Saya sudah lapor ke bagian pengaduan jika di lingkungannya air sudah tidak jalan sejak hari Minggu kemarin, tapi sampai hari ini tidak ada petugas Perumda yang datang untuk mengecek keluhan kami,” ujarnya.

Menanggapi keluhan warga, Direktur Teknik Perumda Ake Gaale, Maslan Deis, menjelaskan bahwa gangguan pasokan air bersih disebabkan oleh kerusakan fasilitas pendukung.

“Petugas sedang melakukan perbaikan pompa sejak tiga hari lalu, dan setelah itu ditemukan kerusakan pada transformator,” jelasnya saat dikonfirmasi.

Maslan menjelaskan bahwa kerusakan transformator seringkali disebabkan oleh lilitan kumparan yang putus atau terbakar akibat kelebihan beban, masalah isolasi, atau adanya kontak antara primer dan sekunder kumparan.

“Proses normalisasi membutuhkan waktu. Oleh karena itu, Perumda Ake Gaale Ternate tetap memberikan pelayanan kepada pelanggan di kawasan Dufa-Dufa dan sekitarnya dengan alternatif mobil tangki yang khusus untuk pelanggan aktif gratis,” imbuhnya.

Namun, Maslan tidak dapat memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan pompa yang rusak. Ia beralasan bahwa komponen yang dibutuhkan harus dipasok dari luar daerah, sehingga membutuhkan waktu berhari-hari.

“Pompa itu kan harus dipesan kalau rusak, berhari-hari baru datang, kemudian normalisasi air itu berjam-jam,” timpalnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup