RSUD Chasan Boesoirie Ternate: Antara Harapan dan Kenyataan di Ruang Gawat Darurat
Senjakota– Di balik megahnya label ‘Rumah Sakit Rujukan’ yang disandang RSUD Chasan Boesoirie Ternate, tersembunyi sebuah ironi yang menyayat hati.
Kamis, 6 November 2025, ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit itu menjadi saksi bisu perjuangan pasien yang terpaksa berbaring di kursi pengunjung, sebuah pemandangan yang kontras dengan harapan akan pelayanan kesehatan yang layak.
Lantai dingin dan kursi-kursi stainless steel itu, seharusnya menjadi tempat menunggu yang nyaman bagi keluarga pasien. Namun, hari itu, kursi-kursi itu bertransformasi menjadi ranjang darurat bagi mereka yang tengah berjuang melawan sakit. Kain tipis menjadi alas seadanya, sementara infus tergantung di sisi kursi, menemani rintihan kesakitan yang memecah keheningan.
“Dari pagi kami di sini, tapi tempat tidur semua penuh. Terpaksa berbaring di kursi, padahal badannya sudah tidak kuat,” lirih Marni seorang anggota keluarga pasien, menggambarkan betapa sulitnya situasi yang mereka hadapi.
Kisah di RSUD Chasan Boesoirie ini bukan sekadar tentang penuhnya ruang IGD. Ini adalah cermin yang memantulkan wajah pelayanan kesehatan di Maluku Utara. Di tengah keterbatasan fasilitas, tenaga medis berjuang memberikan yang terbaik, namun lonjakan pasien datang silih berganti, membuat mereka kewalahan.
Seorang pengantar pasien Abdu dengan nada getir menuturkan, “Kursi pengunjung pun sekarang dipenuhi pasien. Kami kasihan melihat mereka. Ini rumah sakit provinsi, tapi pelayanannya seperti tak siap menghadapi keadaan darurat.”
RSUD Chasan Boesoirie adalah harapan bagi masyarakat Maluku Utara. Namun, pemandangan pasien yang terbaring di kursi pengunjung adalah tamparan keras bagi sistem yang seharusnya mengutamakan kemanusiaan.
Masyarakat kini menanti aksi nyata dari pemerintah provinsi untuk memastikan bahwa setiap pasien, tanpa terkecuali, mendapatkan pelayanan yang layak dan penuh empati. Di balik gedung megah, ada cerita pilu yang menunggu untuk didengar dan diperbaiki.
Sampai saat ini kami masih berusaha menghubungi pihak RSUD Chasan Boesoirie terkait kondisi ini, namun sampai berita ini ditayangkan belum ada direspon.



Tinggalkan Balasan